Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog
ptkontakperkasa futures surabaya

PT KP PRESS | Banting Setir dari Bengkel Motor ke Salon Sepeda, Muhamad Taufik Kantongi Puluhan Juta Sebulan

PT KP PRESS SURABAYA - Muhamad Taufik Saputra awalnya hanya dikenal di kalangan penggemar sepeda motor atau sparepart mobil. Tapi kini dia ngetop di komunitas sepeda lipat premium Brompton. Namanya menjadi salah satu rujukan para penggemar Brompton yang mau membuat sepedanya makin hits dan selalu dilirik saat kongkow ataupun usai diposting di sosial media.

"Tahun 2018, 2019 mulai ramai main sepeda. Sekarang, hampir semua orderan sepeda lipat. 80an persen lah. Sisanya ada yang motor, ada yang sparepart mobil," kata Muhamad Taufik Saputra, pemilik salon sepeda Sagala Herang Chrome & Coating saat ditemui di bengkel kerjanya, di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020). Salon sepeda tersebut dapat menyulap sepeda lama menjadi baru lagi dengan teknik powder coating, painting maupun chrome.

Soal fokus bisnis ke perawatan sepeda banyak dipengaruhi oleh kekuatan media sosial. Taufik menyatakan, banyak penggemar sepeda ke bengkel kerjanya atas referensi medsos maupun rekomendasi komunitas pesepeda. Tidak hanya sepeda Brompton, sejumlah merek sepeda lipat lain maupun sepeda MTB juga dikerjakan.

"Bandingannya kalau posting selain sepeda, jumlah like-nya paling 30 atau 40. Tapi kalau posting sepeda (hasil repainting atau chrome), bisa 400, bisa 600. Bahkan diatas 1000 like. Dari situ saya tahu, pasarnya lebih banyak, pencinta sepeda," imbuh pria yang masih berusia 30 tahun itu. Sebagai catatan, saat ini akun Instagram Sagala Herang diikuti lebih dari 15.000 follower, jumlah yang tidak sedikit untuk sebuah salon sepeda.

Sebelum menggeluti dunia repainting, Taufik merupakan karyawan salah satu bank BUMN di Jakarta. Saat itu ia berada di posisi analis kredit untuk commercial. Setelah 3 tahun di dunia perbankan, ia berusaha mencari tantangan dengan memulai usaha sendiri.

Ia memulai bisnis pengecatan sepeda motor ataupun sparepart mobil pada tahun 2016. Modalnya cukup banyak, menyentuh angka Rp 400 juta, sebagian dari bank. Modal itu kebanyakan untuk membeli bahan baku berupa zat kimia, cat, powder, peralatan dan sewa tempat. "Kalau alat-alat seperti kompresor sih murah. Yang mahal bahan kimianya," tukas Taufik dengan logat Sunda yang selalu terdengar. PT KP PRESS

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

 

Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe:
Comment on this post