August 23 2019
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Duduk berlama-lama sudah bukan hal asing lagi di dunia modern ini. Perjalanan jauh menggunakan pesawat, bus, mobil, atau pekerja kantoran mengharuskan kita duduk dengan waktu cukup lama, terlihat tak membahayakan kecuali berujung pegal saja.
Akan tetapi, sebuah studi terbaru menyatakan bahwa duduk lebih dari 9,5 jam seharian bisa meningkatkan risiko mati muda. Situasi sedenter yang menjadi gaya hidup ini ini memang sudah banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai macam masalah kesehatan.
Dikutip dari Mirror, para peneliti menganalisa data pada lebih dari 36 ribu orang dewasa dengan rata-rata usia 62 tahun. Tingkat aktivitas mereka dikategorikan dari yang kurang aktif hingga paling aktif.
Hasilnya, nyaris 6 persen peserta meninggal selama 5,8 tahun periode studi tersebut. Ditemukan kematian lima kali lebih mungkin pada mereka yang kurang aktif, dibanding mereka yang lebih banyak bergerak.
"Penemuan kami memberikan bukti saintifik jelas bahwa semakin tinggi aktivitas fisik total, apapun tingkatan intensitasnya, dan kurangnya jumlah waktu sedenter terkait dengan risiko mati muda," tulis studi tersebut yang dipublikasikan di British Medical Journal.
Melakukan aktivitas dengan intensitas apapun secara rutin dikaitkan dengan penurunan kematian dini. Dan mereka yang sangat aktif 70 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mati muda.
Para peneliti menyebutkan bahwa hasil memberikan data penting bagi kampanye kesehatan masyarakat, yang memiliki pesan "Kurangi duduk, bergeraklah lebih banyak dan lebih sering." PT KONTAK PERKASA FUTURES